Minggu, 15 November 2015

Serangan teroris di tujuh lokasi berbeda Ibu Kota Paris, Prancis, tadi malam merupakan insiden paling mematikan setelah terakhir kali terjadi pada Perang Dunia II. Sejauh ini 153 orang tewas karena bom bunuh diri serta penembakan acak di Gedung Konser Bataclan, Rue Bichat, Av. de la Republique, Bd. Voltaire, Rue Charonne, dan Boulevard Beaumarchais. Variety dan the Telegraph, Sabtu (14/11), melansir kronologi insiden yang sangat mengejutkan warga Paris itu. Berikut rinciannya sesuai waktu setempat: 21.09 Pengunjung restoran di Rue Bichat diberondong tembakan oleh seorang laki-laki menenteng AK-47. Korban tewas mencapai 20 orang. Polisi antiteror sudah mendapat informasi dan disebar ke penjuru kota. Dalam momen bersamaan, penembakan beruntun terjadi di tiga lokasi lain, yakni bar dide Charonne dan Faidherbe, serta restoran di La Petit Cambodge. 21.42 Saat polisi masih melacak lokasi di restoran, dua bom bunuh diri terjadi di Stadion Stade de France, yang sedang menggelar pertandingan sepakbola persahabatan antara Timnas Prancis vs Jerman. Presiden Francois Hollande pun sedang berada di lokasi pada saat bom meledak, sehingga segera dievakuasi. Akibat ledakan di tribun itu, belasan orang tewas. 21.48 Nyaris bersamaan dengan bom di Stadion Stade de Frace, setidaknya tiga orang diketahui menyerbu Gedung Bataclan yang sedang menggelar konser. Pelaku memberondongkan peluru ke arah kerumunan 1.000 penonton selama nyaris 15 menit. Di lokasi ini, jatuh korban tewas paling banyak. Gedung Bataclan jaraknya sangat dekat dengan Kantor Redaksi Charlie Hebdo yang Januari lalu diserang kelompok militan. 23.02 Presiden Hollande, setelah dievakuasi dari Stadion, memberikan pidato kepada media massa. Dia mengatakan terorisme yang mengerikan telah terjadi di Prancis, sehingga pemerintah menetapkan keadaan darurat. Untuk itu, dia memerintahkan polisi dan tentara bekerja sama menghentikan segala potensi serangan lanjutan. Rapat kabinet pun menyatakan seluruh perbatasan darat ditutup. "Penutupan perbatasan ini untuk memastikan para pelaku tindak pidana ini tidak meninggalkan negara ini," kata Hollande. 23.55 Polisi antiteror mulai masuk ke Gedung Bataclan, mencoba membebaskan sandera. Kontak senjata terjadi, setidaknya empat aparat tewas karena ditembak pelaku. 00.35 Polisi Prancis mengatakan kasus penyanderaan di Bataclan berhasil dituntaskan. Tiga pelaku tewas, tapi belum diketahui apakah ada pelaku lainnya yang masih bebas. Ciri-ciri pelaku tidak diumumkan pada pers. Korban tewas insiden Bataclan mencapai 100 orang, sedangkan dari penembakan di lokasi lain ditambah bom bunuh diri, korban tewas 53 orang. *Update terkini: ISIS sudah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Paris. Otoritas keamanan Prancis merevisi jumlah korban. Dari awalnya 153 korban tewas, menjadi 128. SUMBER : http://www.merdeka.com/dunia/berikut-kronologi-serangan-beruntun-di-paris-tewaskan-153-orang.html

Rabu, 11 November 2015

Gempa Yogyakarta, Tempat Tidur dan Lemari pun Bergoyang Yogyakarta - Gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Yogyakarta pada pukul 18.45 WIB. Seorang warga yang tinggal di Draman Srimartani, Piyungan, Yogyakarta, Tera Tri mengatakan, gempa terjadi 2 kali dan getarannya sangat terasa. Saat gempa terjadi, kata Tera, kaca lemari kamarnya berbunyi kencang dan tempat tidurnya berguncang keras. Getaran ini membuat Tera dan warga lainnya berlarian ke luar rumah sambil berteriak, "Lindu (gempa), lindu." Terdengar juga bunyi kentongan keras. Padahal pada gempa-gempa sebelumnya tidak terdengar bunyi kentongan. "Terasa 2 kali, beda beberapa detik saja. Biasanya enggak bunyi kentongan, ini bunyinya keras," ujar Tera, 27 tahun. Gundangan gempa juga terasa di sekitar Sedayu, Bantul. Rumah bergetar selama beberapa detik. Khamidah warga Griya permai Argorejo Sedayu mengaku merasakan getaran gempa yang kuat selama beberapa detik. Ia merasakan gempa membuat pintu atas rumahnya bergetar kuat. "Saya langsung lari ke luar rumah. Ayo ayo keluar rumah gitu saya ajak anak saya," ujarnya Khadimah kepada Liputan6.com, Rabu (11/11/2015). Khadimah mengaku kaget dan sedikit takut akibat gempa yang dirasakan malam ini. "Langsung ke luar rumah. Tadi banyak yang di luar rumah," ujar dia. Hal yang sama diungkapkan Andika, warga Sedayu lainnya. Ia menyebut gempa yang terjadi malam ini cukup kuat dibandingkan gempa sebelumnya. "Yang ini cukup kuat. Rumah bergetar tadi," ujar Andika. Sumber : http://news.liputan6.com/read/2363345/gempa-yogyakarta-tempat-tidur-dan-lemari-pun-bergoyang